REFLEKSI EMPAT PULUH LIMA-KU
EMPAT PULUH LIMA-KU (10/4/1968 – 10/4/2013)
Sekian
lama menapaki kehidupan di alam semesta ini,
Tersadar
sudah sekian juta waktu tak bisa terulang lagi.Memang waktu tak bisa diulang
lagi.
Perbuatan
baik, perbuatan kurang baik..semuanya adalah proses sebuah kehidupan.Tak perlu
disesali sampai dimana aku merangkak,berjalan,maupun berlari... semuanya yang
penting baik di hadapan_Nya. Kadang secara tak sengaja atau khilaf telah
mengingkari hati nurani,tapi sesaat kemudian telah insyaf dan tafakur
menyambut_Mu. Kadang tidak setuju terhadap kritikan,tetapi sekali waktu
kritikan itu bisa membuatmu terhenyak karena kebenarannya. Tak perlu ragu untuk
berjalan kembali,merangkak lagi, ataupun berlari.. semuanya ada dihadapanmu...
di
ujung hatimu...
Tetap
langkahkan kakimu ,tegakkan dadamu, dan pandanglah di depanmu..
Tak
perlu segan2 untuk menengok ke belakang kalo itu bisa mengingatkanmu terhadap
kekuranganmu. Adalah seorang bernama
heryasmara atau dengan nama asli pemberian orangtua adalah heryanto.
Dimaksudkan dengan sebuah arti air,air itu bisa tenang menyejukkan,bisa
mendinginkan apabila terjadi panas...tapi air bisa juga menghanyutkanmu...
Aku
berdiri dengan sebuah semangat baru lagi(kali ini). Harta benda dan prestasi
itu semua adalah Sarana. Tujuan sejatinya adalah menjadi manusia baik. Manusia
yang berkualitas ataupun berpotensi positip. Bukan kekayaan atau kwantitas yang
kucari,tetapi adalah sebuah kebahagiaan hakiki. Yang bisa saling mengisi sesama
manusia, yang bisa membahagiakan keluarga dan masyarakat sekitar. Tujuan yang
mulia yang ingin aku canangkan apabila aku sudah bisa dan sanggup menginspirasi
orang lain. Itu saja. Sudah sangat senang dan cukup buatku... (_020413)
Kadangkala
disaat saat sibuk aku bisa benar benar asyik,larut dalam suasananya..
Tetapi
adakalanya di tengah keramaian,tiba tiba saja hatiku terasa sepi tanpa
teman...manusiawi!!
Hal
demikian bisa menghinggapi siapa saja. Semua emosi sangat dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi. Baik itu suara suara melalui telinga,visual melalui mata,
ataupun cuaca di luar maupun di dalam hati insan manusia. Di Empatpuluh lima tahun usiaku ini, aku
berasa telah menemukan apa yang menjadi suratan takdir,apa yang digariskan oleh
Yang Maha Esa. Aku tinggal menjalani dan menata menjadi semakin baik
saja. Tak ada harta benda yang masih kukejar,tak ada prestasi “waah” yang ingin
aku capai, kecuali ingin baik dimata Alloh, baik dimata manusia lain dan adil
terhadap diri sendiri dan keluarga.
Kadangkala
obsesi obsesi yang belum tercapai memang tiba tiba menyeruak memohon
perhatian...tetapi dengan serta merta aku segera menyadari bahwa tidak mungkin
semuanya aku capai karena aku tetap masih manusia biasa yang harus
‘balance’menjaga keseimbangan...
Keseimbangan
apapun harus aku capai, kesehatan diri,kebutuhan finansial, dan keselarasan
hidup adalah sebuah anugerah dan bekerja dengan dilandasi semangat ibadah
adalah wajib!
Insyaallah
aku menjalani semua ini dengan pencapaian pencapaian kecil tapi berarti
sekali buat pelajaran hidup dan kehidupan. Tetap semangat dan selalu memandang
positif setiap masalah yang terjadi ataupun yang belum terjadi. Semoga amanah
dan disukai keluarga..
(Renungan
dan refleksi ini ditulis tgl 2 &3 april 13, diketik tgl 9 april 2013,19.00
wib)
Komentar
Posting Komentar